Universitas Terbuka (UT) mengusulkan program wajib belajar untuk mewujudkan keadilan sosial dalam pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Program ini juga sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pembangunan dan pemerataan pendidikan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Rektor UT Ojat Darojat pada pembukaan Dies Natalis
UT ke-37 yang berlangsung pada Kamis (24 Juni 2021) di Open University Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan.
Ojat mengatakan program wajib belajar 9 tahun diperkenalkan pada tahun 1994. Kemudian pada tahun 2015 diperpanjang menjadi wajib belajar 12 tahun. Saat ini, lanjut Ojat, program tersebut perlu diubah dan diperluas menjadi wajib belajar.
“Program wajib belajar merupakan solusi strategis untuk mendukung
program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dicanangkan pemerintah,” kata Ojat dalam komunikasi yang diterima Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Ojat menambahkan, program tersebut bisa menjadi upaya untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi. Sehingga Indonesia bukanlah negara yang tertinggal dalam pendidikan.
Selain itu, kata Ojat, program wajib belajar juga secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas SDM di atas rata-rata.
“Ada dua alasan utama orang tidak sekolah atau kuliah, yaitu ekonomi
dan geografis. Alasan ekonomi karena tidak ada biaya sedangkan alasan geografis karena tinggal di daerah terpencil,” imbuhnya.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Dia melanjutkan, orang-orang yang secara geografis cacat dari sekolah dan belajar biasanya tidak pergi ke kota-kota besar. Alasan berikutnya adalah pekerjaan dan keterlibatan sosial.
“Maka UT diperkenalkan oleh pemerintah untuk mengatasi sejumlah masalah tersebut. Hal ini karena UT secara konsisten menawarkan program pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya terjangkau,” kata Ojat.
Ojat melanjutkan, pihaknya berharap biaya operasional UT ke depan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan. Orang tidak perlu membayar uang sekolah atau gratis ketika belajar di UT.
“Dengan cara ini, UT dapat menjadi alat strategis bagi pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat di bidang pendidikan melalui program wajib belajar,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa UT memiliki slogan “Menjadikan Perguruan Tinggi Terbuka untuk Semua”. Dengan slogan ini, UT berharap dapat menjangkau masyarakat yang belum terjangkau.
UT sendiri telah mengabdi kepada bangsa selama 37 tahun di pelosok tanah air dan pulau-pulau terpencil yang tidak terjangkau oleh universitas-universitas di tanah air.
LIHAT JUGA :
serverharga.com
wikidpr.id
riaumandiri.id
dekranasdadkijakarta.id
finland.or.id
cides.or.id